Sunday, September 23, 2012

Kindeness Just Make Me feel Bad

머리가 아파
"wahai pengembara barhati mulia, dapatkah kau membantuku untuk mendapatkan apa yang ku inginkan dalam hidup ini?", tanya seorang gadis pantai pada pengembara bijak yang sedang berlabuh dipantai Derawan.
"Tentu saja gadis jelita, katakanlah padaku, dan akan ku coba memenuhi permintaanmu."
"apakah kau benar dengan perkataanmu?". jawab gadis pantai dengan wajah sedikit malu-malu.
"ya, katakanlah. aku melihat sinar pengharapan dari mata jernihmu. aku akan coba memenuhinya untukmu", jawab pengembara mantap.
"aku, aku menginginkan sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. aku telah berguru pada Sang Hudog, aku telah berguru dan berlatih memanah apel padanya. tapi aku tahu bahwa diluar sana aku akan mendapat lebih banyak tantangan yang lebih kejam. aku tak mungkin bisa memburu rusa dengan panahku jika aku tak pernah mencoba memanahnya, dan aku pun tak akan dapat memanah jantung manusia jika aku tak pernah mencoba memanahnya. jadi, dapatkah kau membawakanku seekor rusa dan seorang manusia yang dapat kupanah daging dan jantungnya?"
gadis pantai bertanya dengan mantap dan sedikit khawatiran.
pengembara bijak tersenyum mendengarkan permintaan gadis pantai yang sedikit aneh untuk seorang gadis belia berwajah jelita, dan ia pun terdiam, lalu ia menjawab dengan suara tenang.
"Akan kubawakan apa yang kau inginkan untuk hidupmu, tapi dapatkah kau jelaskan padaku mengapa kau ingin memanah jantung manusia?"
"aku hanya ingin merasakan kelegaan hati yang telah kudambakan bertahun-tahun lamanya sejak Sang Kueri membantai ayah, bunda, dan kakak gadisku, aku ingin dapat memanah Sang Kueri dan sebelumnya aku ingin berlatih dengan seorang manusia", jawab gadis pantai dengan malu-malu.
"akan, akan kuusahakan sebisa ku jelita, tapi ku mohon jangan kobarkan benci membaramu padaku juga jika aku tak dapat memenuhi permintaanmu yang begitu menggetarkan hati".
"Tentu pengembara bijak, sebenarnya aku tak berani berharap banyak padamu. Karena hidupku bukanlah hidup yang perlu kau pentingkan. dan terimakasih atas bantuanmu."
"tentu, dan berjanjilah kau akan penuhi keinginan hidupmu jika telah ku bawakan apa yang kau minta padaku."
"ya, aku menyanggupi."
***
hari telah berlalu, empat belas hari lama sejak percakapan itu ku lakukan dengan gadis pantai jelita yang memberikan pemintaan aneh padaku. aku tak dapat memejamkan mataku walau sedetik pun. sungguh ingin aku membantunya, tapi betapa sulit untukku memenuhi permintaan keduanya. seorang manusia untuk dipanah jantungnya. siapakah yang mau berkorban untuknya, siapakah yang harus kuminta untuk menyelesaikan apa yang ia inginkan? kesana kemari sudah ku cari seorang manusia yang mau merelakan jantungnya, tapi tak seorang pun dapat memenuhi permintaanku. 
ayahanda, bunda, adik gadisku...
ya, aku yakin hanya mereka yang dapat membantuku untuk ini.
perjalananku kali ini, bukanlah perjalanan biasa yang aku senangi. hatiku hancur, hatiku lebur, air mata tak dapat ku tahan lagi membayangkan aku harus meminta adik gadisku untuk memenuhi permintaan ini. ataukah harus ayahanda atauka ibunda?
"kakak, kau tampak berbeda kali ini, apa kau membawa berita duka?", adik gadisku telah membaca garis wajahku.
"Tidak adik gadis, aku baik-baik saja. hanya sedikit merasa aneh harus berada disini untuk menyampaikan sebuah permintaan pada harta duniaku".
"apakah berita itu begitu berat untuk kau ungkapkan?", tak henti-hentinya ia bertanya padaku. adik gadisku yang kusayangi.
"apakah matahari dan bulan tak berada tempat berteduh kita?", kutanyakan dimana ayah dan ibunda berada.
"mereka mencari kebaikan diluar sana untukku dan untuk kakak bujangku, ada apa kakak? katakanlah".
"maukah kau dengan hati lapang membantu seorang gadis pantai jelita tak ber punya matahari, bulan dan bintang kejora?" tanyaku padanya dengan menahan berton-ton batu dihatiku.
"ya, kakak. aku akan membantunya. apa yang harus kulakukan?"
"birdirilah ditempat yang ia minta dan pejamkan matamu. hanya itu yang perlu kau lakukan adik, aku akan membawamu padanya esok".
"ya, aku akan siap saat raja siang tersenyum lembut menyambut hari".
***
"Jelita, apa yang kau lakukan?"
"hah? apa yang kau lakukan disini pengembara bijak?"
"apakah kau tak sedang mengunggu kehadiranku?"
"ya, aku menunggu bersama dengan tidak menunggumu. mengapa kau membawa adik gadismu padaku juga?"
"aku hanya membawa seorang manusia yang kau butuhkan jantungnya", pengembara bijak menjawabnya dengan hati tenang dan tidak tenang. berkata lagi pengembara bijak.
"aku bawakan dia untukmu, dia siap membantumu untuk memenuhi permintaan hidupmu".
"kau bercanda? tidak, bukan dia, tidak adik gadismu. aku tidak ingin ia mengorbankan jantungnya untukku. dan aku tak nyaman dengan kebaikanmu. kau tak perlu memberikan ia untukku, kau bisa membawakan orang lain, tapi bukan adikmu. bukan adik gadismu." gadis pantai berkata dengan air mata berlinang.
"tak apa, tak ada bedanyakan adik gadisku dengan manusia lain? dia juga ingin bertemu denganmu si jelita yang tak berpunya matahari, bulan dan kejora, dia siap bertemu denganmu." jawab pengembara bijak tersedu.
"haruskah kulakukan ini? tidak, aku akan mundur dari ini, aku tak mau melakukannya". gadis pantai terduduk tak berdaya.
"luluhkan hatimu, kau hanya tinggal merentangkan busur seperti kau melakukannya pada apel bersama Sang Hudog, gadis pantai, kau telah berjanji".
"aku hanya perlu menarik busurnya dan kuarahkan tepat pada jantungnya?" pasrah, gadis pantai mengusap air matanya yang tak pernah habis dipipinya.
"kakak gadis, kau begitu hebat hidup tanpa matahari, bulan dan kejora. semoga kau mau datang ketempat berteduh kami pada saatnya nanti," adik gadis pengembara bijak mengungkapkan kekagumannya dan mengharapkan pertemuan kedua akan mereka jalani nantinya.
"ya, aku tahu. kini, dapatkah kau berdiri diatas rubi dan taburan bunga mawar yang telah kusiapkan, adik? dan pejamkan matamu", gadis pantai menagis tak kuasa menahan begitu banyak rasa bersalah telah meminta pengembara bijak membawakan seokor rusa dan seorang manusia untuk hidupnya. gadis pantai mengarahkan busurnya, tepat didada adik gadis, dimana dibalik lapisan kain satin dan kulitnya berdenyutlah sebuah jantung kehidupan yang akan ia panah.
psss.... clepp..!!
hanya satu, hanya satu kali lesatan busur telah membuat adik gadis tak dapat membuka matanya untuk selamanya.
"haruskah aku hidup? begitu menyesalnya aku meminta pengembara bijak untuk membawakan manusia untukku. aku tak akan berani mengangkat wajahku didepannya saat ini, aku tak tahu jika ia membawakan adik gadisnya untukku. aku tak dapat lagi menopang kakiku sendiri saat ini. aku lumpuh oleh perasaan, aku lumpuh tak berdaya. aku, aku akan mengatur perjumpaan kedua kita adik gadis, ditempat yang tak kan ada seorangpun dapat menyaksikan kita. dan belati inilah jalannya. aku, aku akan tersenyum bangga di depanmu pengembara bijak hingga kau tak kan tahu isi hatiku. hingga kau tak pernah tau penyeselanku meminta bantuan kepadamu, akan kubawa sesal ini dalam hati tanpa kau tahu sampai akhir hayatmu.
inspired by my own feeling toward him now---although, he just feel okay, but not for me. and it describes how I feel bad toward him that must bring his sister to be my pupil instead of someone else. your kindness makes me just feel bad...

3 comments:

  1. ????? such a good story, to be honest we want positive thought and moral value that we're going found

    ReplyDelete
  2. in this world we have black and white, and it's just a part of the black. why white should be the winner?
    it's a dark story thought, know ya..???

    ReplyDelete
  3. really dark you know... but interesting... i like it

    ReplyDelete