Foto diambil dari: http://www.snopes.com
Tanggal
27 Januari 2014 ini saya membaca sebuah artikel yang teman saya share via
facebook dengan judul ‘Please keep this going around the world’
dari sebuah website yang sepertinya milik orang Cina (dengan tulisan mandarin
yang rumit, agak berbeda dengan tulisan kanji Jepang). Artikel ini berisi
tentang pembunuhan masal lumba-lumba berjenis Calderon di pulau Feroe, Denmark.
Dengan foto-foto barbar yang mengerikan, artikel ini memukau saya dan membuat
saya merasa jijik dan mual melihatnya. Ditambah lagi, artikel itu menyebutkan
bahwa pembunahan masal ini sebagian besar dilakukan oleh remaja (teen) sebagai perayaan bahwa mereka
telah dewasa dan matang. Perayaan yang aneh pikir saya. Tapi kemudian, jika
dipikir lebih lanjut, tidak ada yang aneh, bagi mereka (para remaja itu-saya
rasa) membunuh merupakan perbuatan yang dapat menunjukan kejantanan mereka, dan
dapat menandai bahwa mereka telah berhasil melewati masa remaja yang
gerak-geriknya masih diawasi orang tua. Jadi, dengan membunuh, mereka dapat
menunjukkan bahwa mereka cukup kuat untuk keluar dari dunia orang tua, dan
tumbuh menjadi jiwa-jiwa yang mandiri. Meskipun menurut saya itu cara yang
aneh. Keanehan inilah yang memicu saya mencari artikel serupa dengan kata kunci
“Denmark’s tragedy of Dolphin killing”, dan hasilnya, wow, ternyata tragedi ini
sudah sangat terkenal. Ini artikel yang saya rangkum dari beberapa website.
PulauFaroe adalah sebuah pulau yang memiliki daerah otonomi sendiri di Denmark. Benar
bahwa pulau Faroe bagian dari Denmark, tetapi mereka mempunyai system pemerintahan
sendiri dalam kerajaan Denmark. Pulau Faroe terletak diantara Islandia dan Skotlandia
di daerah Samudra Atlantik Utara. Pulau yang terdiri dari 18 kepulauan
pegunungan dihuni sekitar 48.000 jiwa. Para penghuni pulau Faroe ini ternyata
memang biasa melakukan pembunuhan masal pada lumba-lumba, tetapi bukan jenis Calderon
seperti yang diungkapakan oleh artikel yang saya baca. Ikan yang mereka bunuh
adalah Paus Pilot. Pembunuhan terhadan Paus Pilot ini ternyata merupakan sebuah
perayaan yang sudah menjadi taradisi; perayaan ini desibut 'Grindadrap'
yang dilalukan di dekat pulau Tórshavn. Tradisi ini sudah dilakakukan
masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu. Tapi kemudian pada tahun 2009,
pembunuhan masal ini mulai mengundang kontroversi.